Gambar Sampul Sosiologi · Bab III Struktur Sosial Dan Mobilitas Sosial
Sosiologi · Bab III Struktur Sosial Dan Mobilitas Sosial
Siti

23/08/2021 13:04:24

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

37

Tujuan Pembelajaran

STRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

BAB III

Melalui pembahasan tentang struktur sosial dan mobilitas sosial, diharapkan Anda akan

memiliki pengetahuan dan lebih memahami tentang hubungan antara struktur sosial dan

mobilitas sosial, mobilitas sosial dalam struktur sosial, serta adanya perubahan struktur

sosial akibat globalisasi dan modernisasi.

Sumber: Tempo, 28-5 Maret 2005

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain,

atau dari satu dimensi ke dimensi lainnya. Pemahaman ini lebih mudah jika dihubungkan

dengan mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. Faktor-faktor sosial turut mendorong

terjadinya mobilitas kelompok-kelompok sosial atau individu. Faktor-faktor sosial yang turut

menentukan mobilitas sosial dalam sebuah masyarakat antara lain pendidikan, jenis kelamin,

ras, dan lain sebagainya.

38

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Kata Kunci

Sosio Motivasi

Dalam bab ini akan dibahas tentang struktur sosial dan mobilitas sosial

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk dipelajari

karena Anda nantinya akan mengalami perubahan hidup dalam struktur

sosial dan mobilitas sosial. Mari kita belajar!

Peta Konsep

Struktur

sosial dan

mobilitas

sosial

x

Akibat-akibat

mobilitas

sosial

x

Dinamika

struktur sosial

dalam

globalisasi

dan

modernisasi

x

Pendahuluan

x

Proses

terjadinya

mobilitas sosial

x

Faktor pendorong (eko-

nomi, politik, perubahan

kondisi sosial, dan penduduk)

x

Faktor penghambat (perbe-

daan ideologi, suku, tujuan

politik, kepentingan, dan

ras)

x

Saluran mobilitas sosial

x

Pengertian globalisasi dan

modernisasi

x

Pengaruh globalisasi dan

modernisasi terhadap

perubahan struktur sosial

x

Macam-

macam

mobilitas

sosial

x

Mobilitas sosial vertikal

x

Mobilitas sosial horizontal

Mempelajari tentang

Disebabkan oleh

Dipengaruhi oleh

Terdiri atas

x

Pengertian mobilitas sosial

x

Kaitan antara proses sosial dan

mobilitas sosial

Meliputi

Mobilitas sosial

Struktur sosial

Mobilitas sosial horizontal

Mobilitas sosial vertikal

Stratifikasi sosial

Interaksi

Globalisasi

Modernisasi

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

39

A. Pendahuluan

Mobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan susunan status orang-orang

dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Proses seperti

ini berlangsung melalui interaksi multidimensional dengan melibatkan nilai dan

norma yang ada dalam masyarakat. Keseluruhan proses interaksi multi-

dimensional yang melibatkan sistem nilai dan norma dalam masyarakat inilah

yang dinamakan proses sosial. Proses ini tidak akan pernah terhenti melainkan

akan berlangsung sepanjang masa. Dengan demikian proses perubahan struktur

sosial melalui bermacam-macam bentuk mobilitas sosial juga akan terjadi terus-

menerus dalam masyarakat.

Mobilitas sosial menggambarkan gerakan perubahan kedudukan dan peran

dari orang-orang yang ada dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Proses ini

berlangsung bersamaan dengan proses sosial suatu masyarakat yang terbentuk

sebagai akibat adanya proses interaksi sosial antarkomponen dalam masyarakat.

Untuk menganalisis lebih lanjut tentang terjadinya mobilitas sosial dalam struktur

sosial suatu masyarakat akan diuraikan berikut ini.

1. Pengertian Mobilitas Sosial

Menurut tinjauan etimologis konsep mobilitas sosial berasal dari kata

mobilis

(latin) yang berarti bergerak, dan kata

social

(Inggris), yang artinya masyarakat.

Jadi secara etimologis mobilitas sosial adalah gerakan masyarakat. Menurut

pakar sosiologi Indonesia Soerjono Sukanto 1987, mobilitas sosial adalah suatu

gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi

suatu kelompok sosial. Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan dengan

pengertian sederhana bahwa mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan

atau status individu ataupun kelompok individu dalam masyarakat baik secara

vertikal maupun secara horizontal.

Proses berubahnya kedudukan secara vertikal disebabkan oleh adanya proses

alamiah, yaitu adanya proses pergantian generasi maupun proses-proses kultural

yang berlangsung melalui saluran pendidikan, politik, maupun yang bersifat

sosiokultural. Setiap kedudukan yang ada di dalam masyarakat mempunyai

sejumlah peranan yang berisi tentang hak-hak maupun kewajiban yang harus

dilakukan seseorang berkaitan dengan kedudukannya.

2. Hubungan antara Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

Dalam masyarakat, proses sosial menunjukkan terjadinya bermacam-macam

interaksi sosial antarkomponen masyarakat. Proses interaksi sosial meng-

akibatkan terjadinya pengesahan pola pikir dan tata nilai dari satu pihak ke

pihak yang lain. Interaksi sosial memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan

pola pikir dan terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat. Terjadinya mobilitas

40

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Activity

sosial berarti telah terjadi perubahan-

perubahan status orang-orang baik

secara vertikal maupun secara

horizontal.

Setiap saat status sosial dapat

mengalami perubahan karena proses

evolusi alam, misal dalam lingkungan

kerja di pemerintahan, yaitu dengan

bertambahnya usia pejabat sehingga

memasuki usia pensiun. Kondisi ini

memungkinkan generasi di bawahnya

mengisi kekosongan jabatan-jabatan

tersebut. Perubahan personil terhadap

para pejabat merupakan bentuk

mobilitas sosial vertikal yang sekaligus merupakan perubahan struktur sosial

dalam masyarakat.

Di sisi lain setiap orang cenderung menginginkan perkembangan status

yang dimiliki untuk menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Kondisi ini

memungkinkan adanya gerakan mobilitas bagi tiap-tiap individu untuk

mendukung jabatan-jabatan yang lebih tinggi atau lebih baik. Hal ini berlangsung

baik di instansi pemerintah maupun instansi-instansi swasta.

Perubahan struktur sosial yang ideal tidak hanya disebabkan oleh tiga faktor

tersebut di atas, tetapi harus direncanakan baik-baik pergantiannya, hal ini

bertujuan untuk memperoleh personil-personil yang pantas dan mempunyai

kecakapan dan kemampuan, sehingga diperoleh tata kerja yang efektif dan efisien

untuk mengemban status sosial yang ada dalam masyarakat.

1. Amatilah lingkungan di sekitar Anda, siapa saja orang-orang yang

dihormati oleh warga masyarakat lain. Deskripsikan peran dan

statusnya, kemudian tulislah hasil pengamatan tersebut dalam bentuk

narasi!

2. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas untuk ditanggapi

teman dan guru Anda!

B. Macam-Macam Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial di dalam masyarakat terjadi dalam berbagai bentuk, dan

berlangsung secara kompleks yang melibatkan keterkaitan antara struktur yang satu

dengan struktur yang lain. Untuk menelaah lebih lanjut tentang macam-macam

mobilitas sosial dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut.

Sumber: Foto Haryana

Gambar 3.1

Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat

pendidikan sebagai perwujudan struktur sosial

vertikal.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

41

1. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah semua bentuk perubahan status ke arah vertikal,

baik vertikal naik maupun mobilitas turun.

a. Karakteristik Gerak Mobilitas Sosial Vertikal

1) Setiap masyarakat mempunyai sistem yang tersendiri dalam proses mobilitas

sosial vertikal, baik yang bergerak naik maupun yang bergerak turun.

2) Betapapun terbukanya sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat, tetapi

sedikit banyak dijumpai adanya hambatan untuk melakukan mobilitas sosial

vertikal naik.

3) Mobilitas sosial vertikal disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan jenis-

jenis pekerjaan.

4) Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi setiap saat baik yang bersifat meningkat

(

social climbing

) dan penurunan kedudukan (

social sinking

).

5) Mobilitas sosial vertikal terdapat pada setiap masyarakat, walaupun

masyarakat itu memiliki sistem pelapisan tertutup, tetapi diyakini ada gerak

sosial yang vertikal.

Untuk lebih jelasnya proses terjadinya mobilitas sosial vertikal perhatikan

gambar berikut.

BAGAN MOBILITAS SOSIAL VERTIKAL

Dengan memerhatikan bagan tersebut, terlihat bahwa mobilitas sosial vertikal

memungkinkan terjadinya gerak perubahan kedudukan ke atas maupun ke

bawah. Untuk dapat melakukan proses perubahan ke atas memang diperlukan

persyaratan-persyaratan khusus biasanya berupa prestasi, loyalitas, dan dedikasi

pada atasan dan kepada organisasi secara umum.

Mobilitas sosial ke bawah (turun) biasanya terjadi akibat kesalahan yang fatal

atau justru memasuki masa pensiun. Seseorang akan mengalami

social climbing

manakala orang itu dipandang mampu menjalankan peranan dalam statusnya,

yaitu karena telah mendahulukan kewajiban-kewajiban daripada hak-hak yang

semestinya diperoleh. Sebaliknya seseorang akan mengalami

social sinking

Kelas Atas

Kelas Menengah

Kelas Bawah

42

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

terutama karena orang tersebut dipandang kurang mampu atau kurang berhasil

dalam menjalankan peran sosial sesuai dengan status yang diembannya. Biasanya

orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang egois yang lebih mendahulukan

hak-haknya daripada kewajiban-kewajiban yang semestinya dilakukan.

Mobilitas sosial vertikal dibedakan lagi menjadi 2 macam berdasarkan arah

dari perubahan kedudukan individu/kelompok individu dalam masyarakat,

sebagai berikut.

1) Mobilitas Sosial Vertikal Turun

(Social Sinking)

Penurunan status dapat terjadi karena kematian atau kesalahan

menjalankan tugas dalam suatu organisasi. Proses perubahan kedudukan

vertikal turun seringkali menimbulkan perubahan kedudukan bagi orang-

orang yang ada di bawahnya untuk berpeluang menggantikan kedudukan

yang kosong. Bagi orang yang melakukan proses

social

sinking

terjadi

perubahan gejolak psikis terutama yang menyangkut masalah hak dan

kewajiban yang secara mendadak dicabut atas dasar yang bersangkutan

melakukan kesalahan atau karena memasuki usia pensiun.

Social sinking

terjadi apabila seorang individu kurang berhasil dalam menjalankan peran

sosial sesuai dengan status yang diembannya. Di sisi lain

social sinking

juga dapat terjadi karena proses evolusi yang bersifat alamiah. Misalnya,

meninggal atau pensiun.

2) Mobilitas Sosial Vertikal Naik

(Social Climbing)

Mobilitas sosial vertikal naik terjadi bila ada pejabat yang pensiun dan

ditunjang oleh prestasi yang menonjol bagi pejabat yang ada di bawahnya.

Apabila diperhatikan secara psikologis

social climbing

merupakan suatu

perubahan yang lebih menggairahkan karena ada proses peningkatan hak

dan kewajiban bagi seseorang karena menduduki jabatan yang lebih tinggi

dan lebih baik. Sebalikya makin tinggi kedudukan sosial dalam masyarakat

membawa konsekuensi adanya tanggung jawab dan risiko yang makin besar

pula.

Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami

peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. Pada dasarnya

setiap kedudukan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Di sisi

lain makin tinggi kedudukannya makin besar pula jaminan kesejahteraannya

yang diterima.

b. Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Vertikal

Sebab-sebab mobilitas vertikal turun, antara lain sebagai berikut:

1) karena berhalangan tetap atau sementara, misalnya sakit atau cacat tubuh

akibat kecelakaan sehingga diganti dengan pejabat yang lain,

2) karena pejabat lama memasuki usia tua dan harus pensiun kondisi ini

memungkinkan adanya pergantian dari generasi di bawahnya, dan

3) karena melakukan kesalahan yang bersifat fatal sehingga diturunkan.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

43

Sebab-sebab mobilitas vertikal naik, antara lain sebagai berikut:

1) karena seseorang yang memiliki status tersebut mampu melakukan

peningkatan prestasi kerja sehingga dinaikkan dan

2) karena terjadi perubahan kedudukan sehingga ditunjuk untuk meng-

gantikan kedudukan yang kosong akibat proses peralihan generasi.

c. Beberapa Akibat Adanya Gerak Mobilitas Sosial Vertikal

1) Unsur Degradasi

Degradasi atau penurunan kedudukan merupakan suatu tindakan untuk

mengganti seseorang yang kurang cakap dengan seseorang yang lebih

cakap, tetapi dapat pula merupakan suatu hukuman.

2) Unsur Pelepasan

Pelepasan pada dasarnya merupakan suatu bentuk pemutusan

hubungan kerja secara mendadak, biasanya pelepasan terjadi karena

suatu kesalahan atau kecakapan yang kurang dalam usia yang cukup

tinggi untuk dipensiunkan. Untuk meningkatkan efektivitas kerja dalam

tubuh organisasi baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta

unsur pelepasan kadang-kadang dibutuhkan untuk memberikan shock

terapi, yaitu bahwa hukum benar-benar ditegakkan berdasarkan derajat

kesalahan yang dibuat oleh para karyawan.

3) Adanya Sistem Baru

Sering kali seorang pejabat baru yang menduduki jabatan baru dalam

struktur pemerintah maupun struktur organisasi swasta mempunyai

keinginan yang kuat untuk menerbitkan suatu sistem organisasi yang

baru dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang baru. Kebijakan-kebijakan

ini mungkin menyempurnakan kebijakan yang telah ada atau mungkin

mengganti total kebijakan yang lama.

4) Unsur Penerimaan

Dalam masyarakat modern untuk memperoleh nilai tambah dibutuhkan

syarat-syarat pendidikan, baik melalui sekolah dan perguruan tinggi

umum, maupun melalui tingkatan dinas intern dalam jawatan, kantor,

ataupun perusahaan. Kapasitas atau kemampuan seseorang menjadi

syarat yang dipentingkan dalam masyarakat modern, sedangkan dahulu

dititikberatkan pada keturunan, kekeluargaan, dan persahabatan.

5) Unsur Peningkatan Kedudukan

Dalam hal kenaikan pangkat atau kedudukan pada bidang staf dan

pimpinan, dititikebratkan pada kapasitas atau kemampuan seseorang.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa gerak sosial masyarakat terjadi

pada peralihan status dan peranan individu atau kelompok sosial dari suatu

kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya, baik yang sederajat maupun yang

tidak sederajat.

44

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

2. Mobilitas Sosial Horizontal

Untuk mendeskripsikan perubahan struktur sosial dalam dimensi horizontal

dapat dilihat dari mobilitas sosial horizontal, yaitu yang menyangkut perpindahan

antarkedudukan yang sejajar, perubahan antarwilayah yang sejajar, atau

sebaliknya. Dalam dunia kepegawaian mobilitas horizontal ini sering dilakukan

secara periodik untuk mencapai peningkatan kinerja bagi para pegawainya.

a. Tujuan Mobilitas Sosial Horizontal

1) Untuk meningkatkan kegairahan kerja dengan melalui pergantian atau variasi

orang atau wilayah yang berbeda-beda.

2) Untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus menghindari

penyimpangan-penyimpangan terhadap komunitas wilayah yang lama.

3) Untuk mendewasakan kemampuan seorang pejabat dalam mengatasi

macam-macam bentuk karakter wilayah.

b. Macam-Macam Mobilitas Sosial Horizontal

Beberapa tipe gerak mobilitas sosial horizontal, antara lain sebagai berikut.

1) Mobilitas Sosial Antarwilayah (Geografis)

Mobilitas sosial antarwilayah pada hakikatnya adalah semua bentuk

perubahan atau perpindahan status oleh individu atau kelompok individu

dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Peristiwa perpindahan status ini

dapat terjadi setiap saat, manakala terjadi perombakan sistem kebijakan

dalam suatu struktur masyarakat yang disebabkan karena faktor-faktor

ideologi, faktor politik dan ekonomi, maupun faktor-faktor sosial budaya.

Dalam struktur organisasi baik struktur organisasi pemerintah maupun

swasta istilah mobilitas sosial antarwilayah dikenal dengan nama

rolling job

yaitu perpindahan job atau jabatan yang sejajar tetapi berbeda wilayahnya.

Ini mutlak harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan

kinerja suatu organisasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan mobilitas

sosial berikut ini.

Bagan Mobilitas Sosial Antarwilayah

Dari bagan mobilitas antarwilayah di atas, dapat dilihat bahwa mobilitas

sosial yang terjadi hanya merupakan pergeseran daerah saja. Dengan

demikian melalui mobilitas sosial antarwilayah kita dapat menyesuaikan

diri dengan baik.

Daerah

X

Daerah

Y

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

45

2) Mobilitas Sosial Antargenerasi

Mobilitas sosial antargenerasi merupakan salah satu bentuk dari mobilitas

sosial horizontal yang meliputi satu lingkungan genealogis, sehingga terjadi

peralihan generasi yang satu terhadap generasi yang lain. Berdasarkan

struktur generasinya, mobilitas sosial akan menimbulkan perubahan

kedudukan dari generasi tua ke generasi muda bahkan ke generasi

berikutnya. Generasi yang menggambarkan perubahan kedudukan dari

generasi yang pertama, generasi yang kedua, dan generasi yang ketiga seperti

ini dinamakan mobilitas sosial antargenerasi.

Pada dasarnya mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan sosial

dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau perpindahan kedudukan

dan peran sosial dari generasi tua ke generasi muda. Mobilitas sosial

antargenerasi ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang

terjadi pada pergantian generasi tentang kepemimpinan nasional negara

kita, pergantian pimpinan, dan pergantian jabatan dari generasi tua ke

generasi berikutnya.

Untuk mengetahui perkembangan suatu generasi, apakah mengalami

peningkatan atau justru mengalami penurunan maka dapat dilihat melalui

mobilitas antargenerasi tersebut. Melalui mobilitas antargenerasi ini kita tidak

hanya memandang bahwa pelaku yang memiliki kedudukan selalu sama

orangnya melainkan adalah anak keturunannya. Dalam kehidupan sehari-

hari mobilitas sosial antargenerasi ada kecenderungan naik walaupun bagi

generasi-generasi tertentu justru mengalami penurunan kualitas dari masing-

masing generasi.

Apabila kita perhatikan dalam kehidupan sekarang, mobilitas sosial

antargenerasi sering kita temui, seperti pada pergantian suatu jabatan

organisasi, lembaga sosial, atau kepemimpinan nasional (presiden).

Pergantian tersebut berjalan secara estafet dari generasi ke generasi

berikutnya. Dengan demikian mobilitas sosial antargenerasi merupakan

peristiwa sosial secara alamiah dari suatu sistem kemasyarakatan yang

menunjukkan adanya dinamika sosial dari keseluruhan struktur sosial

kemasyarakatan.

Hal yang menarik untuk dikaji secara sosiologis adalah sejauh mana

prestasi sosial atau generasi sebagai angkatan kerja baik atau turun

dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dengan kata lain, adakah

perbedaan status seorang anak sebagai kepala rumah tangga dengan status

ayahnya sebagai kepala rumah tangga?

Untuk mengetahui sejauh mana posisi atau generasi naik atau turun

dibandingkan dengan generasi pendahulunya diperlukan penelitian yang

cermat. Apabila generasi sekarang tetap menempati posisi yang sama

seperti generasi pendahulunya berarti tidak ada mobilitas antargenerasi.

Misal, keluarga ayah petani begitu pula keluarga anak dan keluarga cucu.

46

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Kecakapan Sosial

Bagan Mobilitas Sosial Horizontal

Dengan memerhatikan bagan mobilitas sosial horizontal di atas maka

jelaslah bahwa perubahan kedudukan yang terjadi adalah mendatar dalam

arti tidak naik dan tidak turun, tetapi dari bidang atau wilayah yang satu ke

bidang atau wilayah yang lain. Perubahan ini tentu akan mengakibatkan

adanya penyesuaian dan koordinasi yang berbeda mengingat tiap-tiap

wilayah atau tiap-tiap bidang pekerjaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

Bagan Mobilitas Sosial Antargenerasi

Dari bagan mobilitas antargenerasi di atas kita dapat mengetahui bahwa:

a) pelaku yang memegang kedudukan berbeda yaitu dari seorang kakek,

kepada anak dan kepada cucu dan

b) melalui mobilitas antargenerasi ini dapat digunakan untuk mengetahui

perkembangan dari suatu generasi.

1. Carilah sumber di media massa/internet tentang struktur sosial yang

bertipe feodal.

2. Buatlah deskripsi ringkas tentang tipe struktur sosial feodal tersebut

secara berkelompok (5 - 6 orang).

3. Kumpulkan hasilnya kepada bapak/ibu guru untuk dinilai!

Generasi I

dan seterusnya

Generasi III

Generasi II

Kelompok

Sosial I

Kelompok

Sosial II

Kelompok

Sosial III

dan

seterusnya

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

47

C. Proses Terbentuknya Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dalam masyarakat berkaitan erat dengan tingkat peradaban

masyarakat tersebut. Artinya masyarakat yang mempunyai struktur sosial terbuka

memungkinkan terjadinya mobilitas sosial secara vertikal maupun horizontal.

Tetapi masyarakat yang mempunyai struktur sosial tertutup kurang

memungkinkan terjadinya mobilitas sosial, terutama mobilitas sosial vertikal.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial. Faktor-

faktor tersebut antara lain ada yang bersifat mendorong dan ada yang bersifat

menghambat. Untuk membahas hal tersebut ikutilah uraian berikut.

1. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial,

antara lain sebagai berikut.

a. Faktor Perubahan Situasi Politik

Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan

termasuk bagaimana dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur

pemerintahan yang baru dalam masyarakat tersebut. Melalui dorongan-

dorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi tertentu

dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas

ini didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan

politik. Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang

parpol yang duduk di dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai

gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan lain-lain. Inilah contoh

faktor-faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial secara vertikal dari

sisi politik.

b. Faktor Perubahan Sosial Budaya

Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur

sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai. Perubahan-

perubahan ini dapat memberikan dorongan kepada individu dalam

masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan,

sehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk

melakukan

social climbing

. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka

kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas dan perubahan ideologi dapat

menimbulkan stratifikasi baru.

c. Faktor Perubahan Ekonomi

Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi

individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka

masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan

dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi

48

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan

berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian

yang tidak mereka inginkan.

Untuk mengejar efektivitas kerja khususnya yang berkaitan dengan

ekonomi maka mobilitas sosial sering dilakukan dengan mengganti orang-

orang tertentu yang memiliki profesi dan keahlian khusus dalam bidang

ekonomi tersebut. Keadaan ekonomi yang demikian yang mendorong

terjadinya mobilitas sosial vertikal dalam masyarakat. Secara ekonomi

peningkatan status akan berakibat terhadap peningkatan pendapatan dan

peningkatan status secara ekonomis, di sisi lain juga banyak orang yang

hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kurang.

Kemiskinan yang menimpa mereka bisa saja diakibatkan oleh bermacam-

macam hal seperti tanah tandus, bencana alam, atau gagal panen dari segala

sejenis hasil pertanian. Penduduk yang tidak mau menerima kondisi seperti

itu, pindah ke tempat lain yang lebih menguntungkan kehidupannya seperti

daerah yang lebih subur atau kota-kota besar. Misalnya, penduduk melakukan

mobilitas sosial horizontal yaitu transmigrasi dan urbanisasi.

2. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Adapun faktor-faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial dalam

masyarakat antara lain sebagai berikut.

a. Adanya Perbedaan Ideologi

Dalam kehidupan manusia ideologi merupakan himpunan nilai-nilai

yang dipercayai. Selanjutnya akan menentukan setiap gerak langkah dan

pola pikir bagi orang itu. Secara sosiologis setiap individu akan nyaman

tinggal di tengah-tengah orang yang mempunyai ideologi sama, walaupun

banyak juga orang yang dapat hidup dengan nyaman di tengah-tengah orang

yang ideologinya tidak sama. Pada umumnya, perbedaan ideologi

merupakan salah satu hambatan yang sangat kuat bagi seseorang untuk

melakukan perpindahan lokasi tempat tinggal. Dengan demikian perbedaan

ideologi jelas-jelas merupakan hambatan dalam proses mobilitas horizontal.

Secara vertikal seringkali terdapat orang yang memiliki wawasan sempit

untuk menerima keberadaan orang lain yang berbeda ideologinya. Mobilitas

sosial vertikal bagi orang tersebut dapat dihambat oleh warga lain yang

berbeda ideologinya. Melalui wawasan tentang hak-hak asasi manusia

pandangan-pandangan yang lama dan sempit seperti ini akan berangsur-

angsur berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Adanya Perbedaan Kepentingan

Dalam tinjauan mikro setiap orang dalam suatu struktur organisasi

pemerintah atau swasta memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kondisi

ini membuat masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan

sesuatu. Terjadinya perbedaan kepentingan menyebabkan munculnya sikap

saling menghambat bagi orang lain dalam melakukan proses mobilitas sosial

horizontal maupun mobilitas sosial vertikal.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

49

c. Adanya Perbedaan Suku dan Asal Daerah

Setiap suku bangsa memiliki struktur budaya sendiri-sendiri yang

mengakar kuat dari generasi ke generasi. Struktur budaya tersebut dirasa

menjadi jalan hidup yang mendarah daging yang harus dilampaui dan

dipakai sebagai cara-cara untuk menyelenggarakan kehidupannya. Adanya

perbedaan struktur budaya mengakibatkan orang enggan untuk melakukan

mobilitas horizontal.

Di sisi lain secara vertikal pandangan-pandangan kesukuan masih

mengakar dan sebagai akibatnya orang dapat bersifat etnosentris, artinya

mendahulukan orang-orang dalam kelompok suku bangsanya dan sebaliknya

menghambat orang-orang yang di luar suku bangsanya. Hal ini berarti

bahwa perbedaan struktur budaya kesukuan dapat menjadi penghambat

proses mobilitas sosial dalam masyarakat. Menyadari akan hal itu maka

bangsa Indonesia yang multikultur ini alangkah pentingnya

mengembangkan kehidupan bersama yang penuh tenggang rasa antarsuku

bangsa, walaupun memiliki struktur budaya yang berbeda-beda.

d. Adanya Perbedaan Tujuan Politik

Organisasi politik di Indonesia identik dengan kelompok-kelompok

politik yang menginginkan kekuasaan pada tingkatan tertentu dalam

masyarakat Indonesia. Adapun organisasi-organisasi politik itu antara lain

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai

Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan

lain-lain. Setiap partai politik memiliki platform dan karakteristik sendiri-

sendiri. Kondisi ini mengakibatkan tiap-tiap partai mempunyai visi dan

misi yang berbeda-beda.

Adanya perbedaan visi misi tersebut mengakibatkan masing-masing

parpol saling menghambat satu dengan yang lain, dan kadang-kadang

melupakan kepentingan nasional. Hal ini berarti bahwa perbedaan tujuan

politik telah menghambat seseorang di luar partainya untuk melakukan

proses mobilitas sosial horizontal maupun mobilitas sosial secara vertikal.

e. Adanya Perbedaan Ras

Secara rasial manusia cenderung memiliki dorongan yang sama dalam

kepentingan rasnya. Dorongan awal ini akan membuat suatu semangat

solidaritas yang sangat kuat untuk membela kepentingan orang-orang yang

berada dalam satu ras yang sama. Pandangan inilah yang disebut

pandangan rasisme. Dalam kehidupan nyata perbedaan ras seringkali

menghambat adanya mobilitas sosial.

Berbedanya jenis ras menyebabkan terjadinya diskriminasi. Misal,

seseorang mempunyai prestasi yang baik dan dedikasi yang baik, tetapi

tidak dinaikkan statusnya karena pemegang kekuasaan berbeda rasnya

dengan karyawan yang bersangkutan. Keadaan seperti ini mestinya tidak

terjadi karena dengan membeda-bedakan ras berarti tidak terdapat

pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia.

50

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Agar mobilitas sosial dapat berlangsung secara efektif dapat menggunakan

saluran-saluran mobilitas sosial berikut.

a. Saluran Organisasi Profesi

Dalam lembaga pemerintah, lembaga swasta, maupun organisasi

profesi mempunyai peranan penting sebagai saluran dalam mobilitas sosial.

Melalui organisasi profesi seseorang telah memiliki kecakapan khusus dari

profesi yang diembannya sehingga logis dan layak untuk menduduki status

sosial yang lebih tinggi.

b. Saluran Lembaga Keagamaan

Di negara-negara berkembang adakalanya saluran keagamaan

digunakan sebagai saluran mobilitas sosial dengan menggunakan kedok

agama sebagai kegiatan politik. Kondisi ini sangat efektif berlangsung di

negara berkembang tetapi kurang efektif di negara-negara maju. Pada

umumnya di negara-negara maju orang memilih pejabat baru untuk men-

duduki suatu status dalam masyarakat sama sekali tidak melihat latar belakang

keagamaannya, melainkan lebih menekankan profesionalisme dari kemam-

puan bekerjanya. Sebagai akibat adanya lembaga keagamaan yang

digunakan untuk saluran mobilitas sosial, maka muncullah tokoh-tokoh

agama yang hanya menampilkan visualistik keagamaannya bukan menampil-

kan ketokohan dalam perilaku agamanya.

c. Saluran Lembaga-Lembaga Ekonomi

Untuk meraih suatu kedudukan baru yang lebih tinggi dapat ditempuh

melalui saluran-saluran ekonomi. Tipe ini lebih efektif berkembang di

negara-negara kapitalistik atau di negara-negara berkembang yang

masyarakatnya materialistik. Pada umumnya mereka berpikiran bahwa

kedudukan dalam masyarakat dapat dipilih dengan sejumlah uang atau

materi, sehingga melalui saluran-

saluran ekonomi dan lembaga-

lembaga ekonomi mereka mengejar

status yang lebih tinggi.

d. Saluran Pendidikan

Saluran pendidikan merupakan

saluran mobilitas sosial yang paling

ideal, karena melalui saluran pen-

didikan seseorang dapat meningkat-

kan wawasan maupun kemampuan

intelektualnya, sehingga sangat logis

untuk mengemban status yang lebih

tinggi. Salah satu fenomena negatif

Sumber: Foto Haryana

Gambar 3.2

Pendidikan sebagai media atau

saluran untuk menunjang terjadinya mobilitas

sosial naik.

Gambar 3.2 kegiatan belajar

mengajar di sekolah

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

51

Sosio Kecakapan Sosial

yang muncul secara sosiologis adalah munculnya orang-orang yang mencari

gelar, tetapi tidak memiliki kualifikasi ilmiah sesuai dengan gelar yang

disandangnya.

e. Saluran Organisasi Politik

Organisasi politik masih merupakan salah satu saluran mobilitas sosial

yang paling efektif di antara saluran-saluran mobilitas sosial yang ada.

Melalui saluran organisasi politik seseorang dapat menduduki jabatan-jabatan

politik, sehingga memiliki kedudukan dan kekuasaan yang lebih luas yang

di dalamnya akan memperoleh fasilitas-fasilitas yang lebih baik. Sekarang

ini fenomena sosial yang muncul adalah lahirnya politikus-politikus kerdil

yang mempunyai model pergerakan yang mengundang banyak

kontroversial dan korban kerusakan fisik bagi masyarakat.

f. Saluran-Saluran Lain

Kecuali saluran-saluran tersebut di atas upaya peningkatan status juga

dapat dilakukan dengan melalui saluran-saluran lain. Misalnya melalui saluran

perkawinan, saluran famili, dan lain-lain.

1. Carilah informasi yang akurat dan aktual tentang terjadinya mobilitas

sosial yang terjadi di lingkungan Anda!

2. Sebutkan faktor pendorong dan penghambat terjadinya mobilitas sosial

tersebut!

3. Tuliskan hasilnya dalam buku tugas dan serahkan kepada guru untuk

dinilai!

D. Dinamika Struktur Sosial sebagai Akibat Globalisasi Modernisasi

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini komunikasi antarumat manusia

di seluruh muka bumi berlangsung makin intensif. Kondisi ini memungkinkan

terbentuknya globalisasi budaya dalam bentuk bahasa, teknologi, tata nilai, dan

unsur-unsur budaya yang lain, sehingga memungkinkan terjadinya adopsi

terhadap struktur sosial masyarakat asing ke dalam struktur masyarakat setempat.

Dalam adopsi yang harus diperhatikan adalah adopsi tersebut harus dapat

menyempurnakan sistem struktur sosial yang ada di dalam masyarakat kita dan

sedapat mungkin tidak mengikis unsur-unsur budaya lokal.

52

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

1. Pengertian Era Globalisasi dan Proses Modernisasi

a. Pengertian Era Globalisasi

Pada dasarnya era globalisasi meru-

pakan era pergaulan baru masyarakat di

seluruh dunia yang ditandai dengan

lancarnya komunikasi dan transaksi

antarumat manusia di seluruh dunia. Jarak

antarnegara dan benua yang begitu jauh

seolah-olah menjadi dekat seperti dalam

satu lingkungan yang dekat saja. Hal ini

diakibatkan adanya penemuan baru di

bidang telekomunikasi melalui satelit yang

kemudian dikembangkan ke dalam transaksi dagang jual beli dan transfer uang

antarbank di seluruh dunia. Dengan demikian masyarakat di seluruh dunia

menjadi satu lingkungan global yang efektif dalam komunikasi dan transaksi.

b. Pengertian Proses Modernisasi

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas dan tidak terbatas

yang terkadang tidak memiliki pembatas yang jelas dan mutlak. Proses ini

berlangsung di wilayah tertentu yang memiliki perbedaan-perbedaan sesuai

dengan kebutuhan anggota masyarakat yang meliputi berbagai aspek kehidupan.

Di negara Indonesia proses modernisasi dilakukan melalui pembangunan yang

menekankan pada sektor pertanian di samping sektor lainnya.

Menurut sosiolog

Soerjono Soekanto

pada dasarnya pengertian

modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang

tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah

pola-pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil.

Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya disebut

perubahan sosial yang terarah (

directed change

) yang didasarkan pada

perencanaan (

planned change

) yang dinamakan

social planning

.

Pada hakikatnya proses modernisasi merupakan proses perubahan

masyarakat dan kebudayaan dalam segala aspeknya dari hal-hal yang bersifat

tradisional menjadi hal-hal yang bersifat modern. Modernisasi ini meliputi bidang

material yaitu perbaikan sarana fisik dan peralatan-peralatan yang makin canggih

serta modernisasi di bidang spiritual yaitu perombakan sistem nilai yang

mengakar pada pertimbangan rasionalitas.

2. Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi terhadap Perubahan Struktur Sosial

Dalam proses modernisasi, salah satu isu penting dari globalisasi adalah

bahwa pertarungan teknologi dan ekonomi akan terjadi secara bebas antara

negara maju dengan negara berkembang atau antara negara kaya dengan negara

miskin. Di satu sisi globalisasi merupakan suatu perkembangan dari pilar

demokrasi, yaitu adanya kebebasan semua orang untuk melakukan transaksi

Sumber: Foto Haryana

Gambar 3.3

Era globalisasi memudahkan

orang untuk saling berinteraksi.

Gambar 3.3 2 org pake jas lagi

telpon-telponan di raung yg ada

komputernya

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

53

jual beli maupun pekerja sebagai tenaga kerja di seluruh penjuru dunia. Isu

yang lain bahwa globalisasi akan membuat budaya-budaya barat melaju

berkembang dan memasuki celah-celah budaya lokal di seluruh pelosok dunia.

Pada hakikatnya globalisasi merupakan suatu kondisi meluasnya budaya

yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia. Apabila seluruh masyarakat di

dunia telah memiliki satu sistem budaya yang sama maka boleh dikatakan proses

globalisasi telah selesai. Proses globalisasi ini muncul sebagai akibat adanya

arus informasi dan komunikasi yang selalu online setiap saat dan dapat dijangkau

dengan biaya yang relatif murah. Sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia

menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu

sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.

Bagi masyarakat di negara berkembang yang harus diantisipasi adalah

bagaimana modernisasi itu dapat memberikan pengaruh yang positif dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga modernisasi nyata-

nyata telah merombak pola pikir manusia di negara berkembang menjadi efektif

dan efisien. Di sisi lain globalisasi harus disikapi dengan persiapan-persiapan

dini yaitu dengan melakukan efisiensi di bidang industri dan perdagangan serta

gerakan untuk memakai produk-produk buatan dalam negeri sebagai salah satu

proteksi terhadap perekonomian nasional.

Dalam perkembangan dewasa ini modernisasi dan globalisasi sebagai suatu

perkembangan baru memunculkan pengaruh-pengaruh yang menguntungkan

maupun yang merugikan maka sebaiknya proses modernisasi dan globalisasi

harus diseleksi secara matang dan bijaksana agar tidak menimbulkan pengerdilan

kemampuan manusia serta pengerdilan struktur budaya masyarakat setempat.

Melalui modernisasi dan globalisasi akan terjadi suatu aliran perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta budaya-budaya khususnya dari negara-negara

maju menuju ke negara-negara berkembang dan terbelakang. Proses ini secara

makro memang merupakan proses alam yang pasti terjadi sepanjang sejarah

hidup manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sisi kehidupan

yang paling cepat mendapatkan pengaruh dari berkembangnya modernisasi

dan globalisasi itu sendiri. Sementara dengan komunikasi yang makin maju

proses globalisasi akan menjadi cepat memasuki hampir semua sisi kehidupan.

Berikut ini adalah beberapa pengaruh baik pengaruh negatif maupun

pengaruh positif dari proses modernisasi dan globalisasi khususnya bagi negara-

negara berkembang.

a. Dampak Negatif Modernisasi dan Globalisasi

Beberapa contoh sisi negatif dari modernisasi yang selama ini telah dilakukan

di negara berkembang adalah sebagai berikut.

1) Pengeksploitasian Alam secara Terus Menerus

Kerusakan lingkungan alam pasti akan menimbulkan bencana di

kemudian hari yang pada akhirnya bencana itu akan dirasakan oleh umat

manusia secara keseluruhan. Ditemukannya berbagai macam peralatan

54

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

pertambangan, kehutanan, perikanan, dan peternakan menyebabkan

eksploitasi terhadap sumber-sumber alam seringkali berlebihan, sehingga

menimbulkan perusakan dan pencemaran terhadap lingkungan alam.

Sebagai contoh dengan munculnya gergaji mesin yang sangat efektif untuk

menebang kayu maka akan mempercepat proses perusakan hutan seluruh

dunia, apabila hutan telah rusak maka yang terjadi adalah banjir dan tanah

longsor yang merugikan kehidupan manusia.

2) Adanya Sikap Konsumeristis

Sikap konsumeristis berkembang

dari adanya kehidupan industri, yaitu

ketika industri telah menyediakan

barang-barang produk kebutuhan

sehari-hari tersedia dengan murah dan

banyak pilihan. Berdasarkan hal itu

maka muncullah kebiasaan bagi orang

untuk selalu menggunakan secara

langsung tanpa harus mencoba untuk

membuat hal tersebut oleh kemampuan

diri sendiri.

Perkembangan konsumeristis

selanjutnya akan membuat orang

menjadi tergantung untuk membeli

berbagai macam barang produk

buatan industri. Dengan lahirnya sikap superior dan menjaga gengsi

akhirnya masyarakat benar-benar telah memasuki suatu sikap yang tidak

disadari yaitu sikap boros dan tergantung untuk memakai produk barang

yang diperlukan. Inilah yang dimaksud dengan sikap konsumeristis.

3) Adanya Kemerosotan Moral

Sebagai langkah awal adanya kemerosotan moral bahwa produk-produk

industri sebagai akibat dari modernisasi telah membuat orang tertarik untuk

memilikinya, sementara kemampuan ekonominya tidak selalu mencukupi

untuk menjangkau hal tersebut. Di sinilah ujian terhadap moral dilakukan

dan didorong untuk berbuat secara tidak wajar dengan melakukan berbagai

macam bentuk penyimpangan perilaku secara ekonomis, sehingga dapat

memiliki benda-benda ekonomi yang diinginkan. Inilah prinsip terjadinya

kemerosotan moral akibat proses industrialisasi, tetapi harus diambil dari

sisi positifnya bahwa semata-mata kesalahan itu ada pada manusia yang

gagal menekan keinginan pribadinya untuk memiliki berbagai macam

produk buatan industri yang menarik.

Hikmah yang dapat kita ambil adalah kita harus senantiasa

menyesuaikan antara pendapatan yang kita miliki dengan pola konsumsi

kita sendiri. Industrialisasi sebagai perwujudan dari modernisasi telah

menghasilkan berbagai macam produk barang pemuas kebutuhan hidup

Sumber: Foto Haryana

Gambar 3.4

Kemajuan di era globalisasi salah

satunya adalah tersedianya berbagai macam

barang yang menyebabkan munculnya sikap

konsumeristis.

Gambar 3.4 orang berbelanja di

supermarket

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

55

yang menarik untuk dimiliki. Keadaan ini telah membuat orang-orang tidak

mampu untuk menahan keinginannya sehingga mengambil jalan pintas

dengan menipu, korupsi, termasuk mencuri barang-barang yang

diingikannya.

4) Adanya Keresahan Sosial

Pada mulanya keresahan sosial ditimbulkan secara langsung dari

pengaruh-pengaruh modernisasi termasuk industrialisasi seperti banyaknya

limbah cair, padat, dan gas yang berkeliaran di sekitar lingkungan kehidupan

masyarakat. Limbah ini sangat mengganggu kehidupan manusia. Itulah

proses awal munculnya keresahan sosial akibat industrialisasi. Semestinya

kita sebagai subjek dalam pembangunan harus berlaku secara arif dengan

melakukan semua bentuk pembangunan sekecil apapun dan selalu

mendasarkan diri pada keserasian dan keselarasan lingkungan hidup.

Pada dasarnya keresahan sosial adalah suatu problema yang sulit untuk

dipecahkan, tetapi banyak melanda warga masyarakat. Keadaan seperti ini

sering menimbulkan suatu kegelisahan atau keresahan sosial. Salah satu

penyebab terjadinya keresahan sosial adalah karena perkembangan teknologi

peralatan manusia itu sendiri. Contoh, macetnya jalan raya karena banyaknya

jumlah mobil.

5) Menurunnya Kemandirian dalam Menghadapi Masalah

Keterangan yang sangat realistis bahwa industrialisasi dan modernisasi

dapat membuat orang biasa bekerja dibantu dengan alat, sehingga kita

menjadi tergantung kepada peralatan teknologi buatan industri.

Industrialisasi telah menghasilkan berbagai macam barang untuk membantu

pekerjaan manusia seperti telepon, mobil, sepeda motor, kipas angin, mesin

cuci, pompa air, setrika listrik, komputer, dan lain-lain. Dengan bantuan

peralatan tersebut pekerjaan manusia menjadi mudah, tetapi pada saat

peralatan-peralatan itu rusak atau tidak ada maka seseorang bisa berubah

kemampuannya seperti orang yang lumpuh dan pemalas.

6) Meningkatnya Sikap Egois dan Materialistis

Salah satu perwujudan sikap egois dan materialistis adalah bahwa

manusia membatasi hubungan dan ketergantungan dengan manusia lain,

karena bantuan berbagai macam peralatan serta kemudahan-kemudahan

komunikasi akibat industrialisasi telah menghasilkan macam-macam

peralatan yang dapat membantu pekerjaan manusia. Industrialisasi memang

membuat manusia menjadi terbantu pekerjaan dan permasalahannya.

Dengan demikian manusia tidak lagi membutuhkan keberadaan orang lain

sehingga menjadi egois. Di sisi lain industrialisasi telah menghasilkan barang-

barang yang sangat menarik untuk dimiliki. Keadaan ini telah membuat

orang mencintai barang-barang yang bersifat duniawi (materialistis).

Globalisasi pada dasarnya adalah era kebebasan hubungan, baik

komunikasi maupun hubungan dalam bentuk perdagangan, kerja sama

dalam teknologi serta pergaulan sosial budaya yang melibatkan seluruh

56

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

masyarakat dunia. Era ini sengaja digulirkan oleh negara-negara maju karena

mereka telah siap bersaing di berbagai bidang. Sisi lebih yang mereka

dapatkan adalah mereka menjadi bertambah luas ruang geraknya untuk

berdagang atau bekerja di semua negara yang ada di dunia ini.

Bagi negara berkembang dan negara terbelakang globalisasi merupakan

suatu beban yang cukup berat karena harus bersaing secara bebas

menghadapi negara-negara maju dan negara-negara kaya. Sisi-sisi negatif

yang mungkin akan muncul bagi negara berkembang adalah terkikisnya

budaya-budaya lokal, terdesaknya tenaga kerja, dan matinya perusahaan-

perusahaan yang berskala kecil.

b. Dampak Positif Modernisasi dan Globalisasi

Selama ini warga masyarakat sebagai individu kurang menyadari bahwa

pada masalah perdagangan setiap individu telah dibebani oleh negara dengan

membayar PPn dan PPNBM yang cukup besar yang membuat harga jual barang-

barang menjadi relatif tinggi. Dengan globalisasi ekonomi, kasus ini akan

berangsur-angsur menghilang. Di sisi lain dengan relokasi industri yang dapat

dilakukan oleh negara maju ke negara berkembang akan menimbulkan efisiensi

transportasi yang sangat besar serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

dan tenaga kerja lokal yang cukup signifikan.

Media modernisasi yaitu pihak yang menghendaki bergulirnya proses

modernisasi di seluruh penjuru dunia adalah kaum cerdik pandai (cendekiawan).

Media modernisasi ini menghendaki adanya perbaikan pola pikir dan aktivitas

semua orang agar hidupnya lebih mudah dan lebih berkualitas. Melihat dari

hakikat awal itu maka modernisasi mempunyai sisi-sisi yang menguntungkan,

antara lain sebagai berikut.

1) Perkembangan IPTEK

Dengan modernisasi yang dilakukan di berbagai bidang terutama melalui

pendidikan pengaruh yang timbul secara langsung adalah berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perkembangan yang terakhir ilmu

pengetahuan dan teknologi akan terdorong maju dengan tersedianya

peluang-peluang pendapatan yang dimiliki oleh manusia akibat modernisasi

itu sendiri.

2) Tersedianya Lapangan Pekerjaan

Rasionalitas yang berkembang akibat modernisasi telah membuahkan

industrialisasi, sehingga dapat menambah tersedianya peluang lapangan

pekerjaan di berbagai bidang kehidupan. Dengan bertambahnya jumlah

industri di seluruh penjuru dunia sesungguhnya telah membuat lapangan

pekerjaan baru khususnya bagi mereka-mereka yang mempunyai bekal

keterampilan dan ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang tidak memiliki bekal

keterampilan dan ilmu pengetahuan, kehadiran industri justru akan

mendesak keberadaan mereka sebagai tenaga kerja.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

57

3) Lahirnya Tenaga Kerja Profesional

Dalam kehidupan industri, tenaga kerja dituntut untuk memiliki

kecakapan sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan dalam mengejar

profit atau keuntungan yang diinginkan. Tuntutan ini akan memunculkan

spesialisasi bagi para tenaga kerja. Industrialisasi serta dunia kerja yang

dilengkapi dengan komputer dan peralatan canggih lainnya menuntut

adanya profesionalisme dari setiap tenaga kerja. Di samping itu juga

menuntut keahlian secara khusus (spesialisasi).

4) Meningkatnya Kemampuan Kerja Manusia

Melalui bantuan peralatan seperti komputer, berbagai peralatan

mekanik, dan elektrik jelas akan menambah kemampuan manusia di dalam

bekerja sehingga memberikan tambahan hasil. Hasilnya dapat dilihat dalam

bentuk meningkatnya produk-produk barang pada setiap pabrik sebagai

akibat munculnya mekanisasi industri serta robotisasi. Keadaan ini telah

membuat barang-barang produksi yang dihasilkan oleh manusia dalam

aktivitas industri melonjak sangat signifikan.

5) Meningkatnya Volume Ekspor

Banyaknya barang-barang yang

dihasilkan melalui perkembangan

industrialisasi maka langkah beri-

kutnya adalah meluasnya aktivitas

pemasaran dengan mengembangkan

ekspor barang-barang ke negara lain.

Sebagai kelanjutan dari meningkatnya

produktivitas kerja manusia dalam

bentuk barang-barang hasil industri,

maka dilanjutkan dengan mening-

katnya volume perdagangan ke luar

negeri (ekspor).

6) Terpenuhinya Barang-Barang Konsumsi

Dengan perkembangan industrialisasi serta berkembangnya teknologi

dalam pembuatan desain barang telah mengakibatkan barang-barang

konsumsi tersedia dengan banyak pilihan. Pada perkembangan dewasa ini

warga masyarakat telah mendapatkan pengaruh yang sangat menyenangkan

yang tidak disadari yaitu bahwa produk barang-barang dari semua tingkat

kehidupan tersedia dengan harga yang relatif murah dengan jenis pilihan

yang beraneka macam. Hal ini dapat kita lihat terutama melalui pasar-pasar

swalayan termasuk mal yang tersebar di beberapa kota di seluruh tanah air.

Dilihat dari sisi positifnya globalisasi akan membuat komunikasi kita lancar

berhubungan dengan negara manapun. Lancarnya komunikasi ini pasti akan

memberikan keuntungan dalam perkembangan peradaban termasuk

Sumber: Angkutan dan Komunikasi, 1990

Gambar 3.5

Meningkatnya volume ekspor

impor sebagai dampak positif dari globalisasi.

Gambar 3.5 kegiatan ekspor impor/

gambar pelabuhan peti kemas.

58

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Analisis Sosial

perkembangan perekonomian sepanjang kita dapat mengendalikan dengan

sebaik-baiknya. Contoh-contoh konkret dari sisi positif globalisasi yang bisa

kita lihat adalah sebagai berikut.

1) Majunya Perkembangan Industri akibat Penanaman Modal dari Luar Negeri

Sebagaimana kita alami lima tahun terakhir ini, bahwa negara-negara

maju selalu mencari celah agar modalnya dapat ditanamkan di negara-negara

yang berkembang yang potensial termasuk Indonesia. Ini merupakan salah

satu sisi positif dari globalisasi. Apabila ini dapat dikelola dengan baik tentu

akan membuat perkembangan ekonomi dan industri menjadi semakin baik

pula.

2) Lancarnya Komunikasi Antarindividu maupun Antarkelompok

Melalui komunikasi antarindividu maupun antarkelompok dari

masyarakat di seluruh dunia akan memberikan transformasi nilai-nilai dalam

bentuk ilmu pengetahuan, pemahaman terhadap teknologi, budaya, seni

dan lain-lain berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain. Ini merupakan

proses pendidikan yang berharga mudah dan murah untuk dilakukan.

3) Terciptanya Transaksi Ekonomi yang Efektif

Melalui era globalisasi yang masuk terus-menerus sistem dumping dan

bentuk-bentuk proteksi yang lain dapat dihilangkan. Kondisi ini akan membuat

penjual dan pembeli lebih bebas dan realistis untuk melakukan transaksi

ekonomi dengan nilai yang riil. Ini merupakan suatu keuntungan yang mahal

harganya terutama bagi konsumen akan mendapatkan harga yang wajar.

PARADIGMA BARU DALAM OTONOMI DAERAH

Untuk mengangkat harkat dan martabat tiap-tiap individu maka muncul

paradigma untuk memberikan kebebasan dalam pengelolaan sumber-

sumber alam bagi masyarakat yang ada di daerah tingkat I maupun daerah

tingkat II di Indonesia. Paradigma itu berkembang sejak bergulirnya

reformasi tahun 1998 yang lalu terjadilah perubahan fenomena struktur

pemerintahan di Indonesia yaitu dari sentralistik mempunyai desentralistik

dengan gagasan baru tentang otonomi daerah. Otonomi daerah ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas demokratisasi pada masyarakat

daerah agar lebih mampu mengembangkan potensi daerahnya masing-

masing. Di satu sisi otonomi daerah memang merupakan suatu perwujudan

dari demokratisasi dan desentralisasi kekuasaan negara kepada pemerintah

daerah yang diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat daerah untuk

membangun daerahnya masing-masing. Di sisi lain otonomi daerah telah

memunculkan pandangan-pandangan etnosentrisme dan regionalisme yang

dapat mengurangi tebalnya rasa kebangsaan seolah-olah setiap warga

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

59

masyarakat mempunyai hak istimewa untuk menduduki jabatan-jabatan

tertentu di daerah kelahirannya. Pandangan ini telah menimbulkan

kesenjangan komunikasi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain

dalam tata pergaulan kenegaraan.

Era otonomi daerah telah membangkitkan semangat masyarakat daerah

untuk mengembangkan daerahnya berdasarkan potensi daerahnya masing-

masing dan ini merupakan salah satu solusi atau konsekuensi dari bentuk-

bentuk struktur sosial masyarakat Indonesia yang berupa suku-suku agar

merasa turut bertanggung jawab terhadap perkembangan daerahnya dan

sekaligus perkembangan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Pada daerah-daerah tingkat provinsi secara sosial ekonomis memiliki

sumber-sumber alam dan potensi-potensi sosial yang berbeda-beda. Hal ini

juga menimbulkan banyak problema terutama bagi daerah-daerah yang miskin

dan gersang tentu akan mengalami perkembangan yang lambat dibandingkan

dengan daerah-daerah yang potensial baik secara fisik maupun secara sosial

budaya, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa otonomi daerah harus

disambut dengan sikap-sikap yang positif dan sedikit demi sedikit dapat

ditingkatkan sistem dan formulanya sehingga terbentuk suatu jalinan yang

harmonis antara pemerintah daerah sebagai perwujudan dari masyarakat

daerah dengan pemerintah pusat. Fenomena otonomi daerah sekarang ini

memunculkan banyak masalah antara lain peluang berkembangnya pandangan

etnosentrisme yang dapat menimbulkan gerakan separatisme yang justru

membahayakan keutuhan integritas bangsa Indonesia.

PERTANYAAN

1. Jelaskan kaitan antara hak asasi manusia dengan otonomi daerah!

2. Sebutkan pengaruh-pengaruh positif dari otonomi daerah!

3. Sebutkan pengaruh-pengaruh negatif dari otonomi daerah!

4. Bagaimana pendapat Anda tentang bergulirnya fenomena otonomi

daerah?

5. Peluang-peluang apakah yang memungkinkan masyarakat daerah

berkembang lebih maju?

6. Bagaimana proses awal munculnya ide tentang otonomi daerah?

7. Apakah manfaat diterapkannya otonomi daerah bagi masyarakat?

8. Bagaimana peran pemerintah pusat agar pelaksanaan otonomi daerah

dapat berjalan dengan maksimal?

9. Coba sebutkan potensi-potensi yang ada di daerah tempat tinggal Anda

yang dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah!

10. Bagaimana caranya agar pelaksanaan otonomi daerah dapat memacu

pertumbuhan dan pembangunan di daerah?

11. Tulislah hasilnya pada selembar kertas dan serahkan kepada guru untuk

dinilai!

60

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

E. Akibat-Akibat Mobilitas Sosial

Munculnya gerak mobilitas sosial memberikan peluang yang positif dan

negatif. Beberapa akibat yang muncul adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Peningkatkan Integritas dan Tata Kerja

Melalui mobilitas sosial sering kali menimbulkan gairah kerja yang baru

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Roling jabatan yang ada

di bawahnya yang dapat memberi angin baru dalam dunia kerja juga dapat

menimbulkan peningkatan integritas dan tata kerja. Mobilitas sosial berarti

menimbulkan perubahan status baik meningkat, menurun, atau bergeser secara

sejajar. Perubahan status ini memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian

dari kedua belah pihak yaitu yang mendatangi maupun yang didatangi dalam

lingkungan sosial tertentu.

Apabila perubahan yang terjadi cenderung membaik karena ada proses

penyesuaian yang harmonis maka mobilitas sosial itu akan meningkatkan

integritas sosial dan mendapatkan respon yang positif dari lingkungan sosial

yang terkait. Sebagai contoh seorang pejabat militer yang baru melakukan

sosialisasi dan melakukan perombakan tentang peningkatan kesejahteraan

prajurit. Perubahan kebijakan yang demikian ini memiliki sinergi yang positif

dan menimbulkan respon yang positif pula, sehingga meningkatkan integritas

dalam tubuh organisasi militer tersebut.

2. Timbulnya Disorganisasi Sosial

Salah satu pengaruh yang negatif dari mobilitas sosial adalah mobilitas sosial

justru merusak keharmonisan yang telah ada. Mobilitas sosial akan menimbulkan

disintegrasi sosial manakala kebijakan-kebijakan yang baru tidak disepakati oleh

kalangan masyarakat luas yang terkait sehingga menimbulkan gejolak protes

dan rasa tidak puas terhadap perubahan itu. Kondisi ini dinamakan disintegrasi

sosial. Apabila hal ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkan

suasana masyarakat menjadi lebih buruk dan menimbulkan perpecahan. Kondisi

inilah yang dinamakan disorganisasi sosial.

Kebijakan baru yang tidak direspon secara positif oleh kalangan masyarakat

akan menimbulkan gejolak yang negatif. Keadaan ini mengakibatkan macam-

macam pertentangan dari komponen masyarakat. Sebagaimana dikemukakan

oleh Robert Mclaver bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat

berakibat kepada keseimbangan hubungan sosial. Dengan kata lain perubahan

sosial dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hubungan sosial. Hal ini karena

dalam kenyataannya unsur-unsur sosial dalam masyarakat tidak selalu bersifat

adjustive

(dapat menyesuaikan diri) terhadap perubahan-perubahan.

Persoalan warga masyarakat dalam kaitannya dengan perubahan sosial

adalah penyesuaian dengan unsur-unsur baru akibat perubahan sosial. Dalam

hal ini terdapat dua kemungkinan. Pertama, masyarakat menemukan falsafah

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

61

atau nilai baru. Kedua, masyarakat tenggelam dalam persoalan-persoalan dan

tidak ada jalan keluarnya. Apabila yang terjadi adalah kemungkinan pertama,

artinya masyarakat dapat menyesuaikan dengan keadaan baru, berarti dalam

masyarakat terjadi interaksi sosial. Namun, apabila yang terjadi adalah

kemungkinan kedua artinya tidak terjadi penyesuaian terhadap keadaan baru,

yang berarti masyarakat akan mengalami disintegrasi sosial.

Tanda-tanda terjadinya disintegrasi sosial antara lain sebagai berikut.

a. Adanya perombakan sistem sosial akibat perubahan sosial budaya yang

signifikan.

b. Timbulnya kegelisahan dari sebagian besar warga masyarakat, sehingga

menimbulkan kekacauan dalam sistem yang berlaku dalam masyarakat.

c. Adanya perbedaan pendapat yang diikuti dengan sikap-sikap kontradiktif.

d. Tidak dipatuhinya norma-norma sosial sehingga menimbulkan

kesemrawutan.

e. Terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Mobilitas sosial yang menimbulkan gejolak negatif dapat menimbulkan

bentuk-bentuk disorganisasi sosial yaitu menurunnya keharmonisan dan tata

kerja dalam suatu organisasi baik dalam cakupan yang sempit maupun luas.

Adapun perwujudan dari disintegrasi sosial adalah sebagai berikut.

a.

Kenakalan Remaja (Delinkuensi)

Delinkuensi adalah sikap-sikap dan aktivitas anak-anak remaja yang

bertentangan dengan norma-norma sosial. Dalam arti luas norma sosial

meliputi norma kesusilaan/kesopanan, norma adat/kebiasaan, norma

agama, dan norma hukum.

b.

Kriminalitas

Kriminalitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan

dengan norma-norma hukum dalam hal ini hukum pidana. Mobilitas sosial

bisa mengakibatkan kriminalitas apabila rasa tidak puas terhadap kebijakan

yang baru sebagai akibat adanya pergantian personil melalui mobilitas sosial.

Apabila rasa tidak puas ini berkelanjutan maka dapat menimbulkan sabotase

atau pemogokan dan tindakan anarkis lainnya yang dapat digolongkan

sebagai tindak kriminalitas.

c.

Pergolakan Daerah

Pergolakan daerah pada dasarnya adalah adanya sikap yang tidak sepaham

dan rasa tidak puas antara kelompok masyarakat pusat dengan kelompok

masyarakat daerah.

d.

Aksi Protes/Demonstrasi

Pada dasarnya aksi protes dan demonstrasi adalah ungkapan rasa tidak

puas dari satu komponen masyarakat dengan komponen yang lain yang

semestinya terjalin dalam satu sistem kerja.

62

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Kecakapan Sosial

Rangkuman

Prosedur

Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 8-10 orang tunjuklah

koordinator dan presenter.

Tugas

1. Diskusikan tentang perencanaan rolling pegawai yang terjadi pada dinas

pendidikan!

2. Jelaskan faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam

penyusunan perencanaan!

3. Tulislah hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya

kepada guru untuk dinilai!

Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda

diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:

a. Hubungan antara struktur sosial dan mobilitas sosial.

b. Mobilitas sosial dalam struktur sosial.

c. Struktur sosial.

d. Perubahan struktur sosial sebagai akibat globalisasi dan modernisasi.

Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan

langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

1. Struktur sosial adalah bangunan abstrak yang berisi hierarki susunan

kedudukan dan peran di antara orang-orang yang ada dalam masyarakat

yang menjadi sistem operasionalisasi seluruh kegiatan masyarakat.

2. Struktur sosial terdiri atas dimensi vertikal dan horizontal.

3. Mobilitas sosial pada dasarnya merupakan semua bentuk perubahan

terhadap status-status sosial yang ada dalam masyarakat baik perubahan

secara vertikal maupun perubahan secara horizontal.

Sosio Refleksi

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

63

4. Mobilitas sosial merupakan bagian dari struktur sosial yaitu yang

menyangkut perubahan susunan mengenai kedudukan orang-orang

dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal.

5. Mobilitas sosial yang terjadi akan merombak struktur sosial yang ada

berdasarkan keberhasilan seseorang dalam mengemban statusnya

masing-masing khususnya dalam pelaksanaan hak maupun kewajiban

yang harus diembannya.

6. Seseorang yang berhasil mengemban tugas dengan mendahulukan

kewajiban dari pada hak-haknya cenderung akan mengalami mobilitas

sosial naik.

7. Seseorang yang kurang berhasil dalam mengemban statusnya dengan

lebih mendahulukan hak-haknya daripada kewajibannya akan

berpeluang tetap atau menurun kehidupannya.

8. Mobilitas sosial terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari proses

sosial dalam bentuk proses interaksi antarkomponen masyarakat yang

melibatkan sistem nilai dan norma dalam masyarakat.

9. Proses mobilitas sosial disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu evoluasi

alam, perubahan lingkungan, keinginan individu, dan keinginan untuk

meningkatkan efisiensi, dan efektivitas kerja manusia.

10. Mobilitas sosial terdiri atas mobilitas sosial vertikal, mobilitas horizontal,

mobilitas antargenerasi, dan mobilitas antarwilayah.

11. Mobilitas sosial vertikal terdiri atas

social climbing

dan

social sinking

.

12. Mobilitas horizontal terdiri atas mobilitas antarwilayah maupun mobilitas

antarstatus yang sejajar.

13. Proses mobilitas sosial merupakan perubahan struktur sosial dalam

masyarakat yang melibatkan keberadaan lembaga-lembaga sosial serta

sistem nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

64

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!

1. Mobilitas sosial adalah perubahan status dan peran sosial individu atau

kelompok sosial di dalam masyarakat....

a. secara vertikal ataupun horizontal

b. baik secara naik ataupun turun

c. untuk memperoleh kekuasaan

d. dalam menentukan strata sosial

e. menunjukkan deferensiasi sosial

2. Dari pernyataan berikut:

1. menempatkan individu ke dalam lapisan tertentu sesuai dengan

kemampuannya

2. membedakan anggota masyarakat berdasarkan ras, suku dan agama

3. sebagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran

4. menjadi pedoman bagi anggota masyarakat dalam melaksanakan

interaksi sosial

5. sebagai alat seleksi untuk menduduki status sosial dalam masyarakat

Manfaat dari pelapisan sosial yang tepat adalah pernyataan nomor ....

a. 1, 2, 3

b. 1, 3, 4

c. 1, 4, 5

d. 2, 3, 4

e. 2, 4, 5

3. Sistem pelapisan sosial yang berkembang di Indonesia terdiri atas 4

macam sistem sebagai berikut,

kecuali

....

a. pelapisan sebagai pengaruh industrialisasi

b. pelapisan sebagai pengaruh kolonialisme

c. pelapisan sosial masyarakat feodal

d. pelapisan sosial masyarakat industri

e. pelapisan sosial masyarakat pertanian

4. Pengetahuan tentang stratifikasi sosial berguna untuk mengetahui:

1. terbentuknya kelompok-kelompok sosial di dalam masyarakat,

2. terbentuknya struktur sosial dalam masyarakat,

3. bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anggota masyarakat,

Uji Kompetensi

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

65

4. bagaimana pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya

integrasi dan disintegrasi dalam masyarakat, dan

5. bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.

Berdasarkan pernyataan di atas yang paling tepat adalah....

a. 2, 3, 4

d. 1, 3, 4

b. 3, 4, 5

e. 1, 3, 5

c. 1, 2, 3

5. Terspesialisasinya pembagian kerja pada masyarakat modern dapat

memperlambat mobilitas sosial terutama ....

a. lapangan kerja yang semakin sempit

b. semakin dibutuhkan tenaga profesional

c. tenaga kerja yang sangat terampil

d. lapangan kerja yang makin luas

e. pendidikan keterampilan yang memadai

6. Mobilitas sosial horizontal dapat pula merupakan perpindahan yaitu

perpindahan di bidang ....

a. pendidikan dan ekonomi

b. politik dan kekuasaan

c. pekerjaan dan geografis

d. keamanan dan ketertiban

e. sosial dan budaya

7. Perpindahan individu atau kelompok dari satu kelompok ke kelompok

lainnya yang sederajat disebut mobilitas sosial ....

a. antargenerasi

b.

social climbing

c.

social sinking

d. horizontal

e. vertikal

8. Berbagai rentetan konflik yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa

bangsa Indonesia belum dapat melihat kebinekaan sebagai potensi yang

menguatkan, tetapi justru sebaliknya. Untuk menghindari terjadinya

konflik maka diperlukan sikap seperti berikut,

kecuali

....

a. mempertebal wawasan kebangsaan

b. menghilangkan sikap fanatisme keagamaan

c. menghilangkan sikap primodialisme kesukuan

d. mempertebal sikap toleransi dalam kehidupan beragama

e. menjunjung tinggi fanatisme kedaerahan

66

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

9. Ras Indonesia yang majemuk disebabkan oleh....

a. sistem nonblok dalam mengadakan hubungan internasional

b. sistem demokrasi Pancasila yang melindungi seluruh Bangsa

Indonesia

c. Bangsa Indonesia pernah dijajah dan merupakan negara kepulauan

d. berlakunya undang-undang tentang perkawinan

e. terdapat empat ras yang berkembang di Indonesia

10. Pengelompokkan masyarakat atas dasar deferensiasi tidak meng-

gambarkan adanya perbedaan tinggi rendah, tetapi menggambarkan

adanya fakta sosial, artinya bahwa ....

a. kenyataan masyarakat terbagi-bagi atas beberapa golongan

b. masyarakat tidak menghendaki adanya penggolongan

c. pentingnya lapisan sosial untuk kerja sama dalam memenuhi

kebutuhan

d. masyarakat menyetujui adanya lapisan sosial secara kekeluargaan

e. sebenarnya masyarakat menerima ada adanya

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Jelaskan kaitan antara mobilitas sosial dengan struktur sosial!

2. Apakah yang dimaksud dengan

social climbing

?

3. Bagaimana cara agar kita dapat mengalami

sosial climbing

?

4. Bilamanakah seseorang mengalami

social sinking

, jelaskan!

5. Apa yang dimaksud dengan status sosial ?

6. Apa yang dimaksud dengan deferensiasi sosial?

7. Jelaskan kaitan antara struktur sosial dengan konflik sosial!

8. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi masyarakat Indonesia

memiliki struktur yang majemuk!

9. Apa kelebihan dan kelemahan dari struktur masyarakat yang majemuk?

10. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas antarwilayah, Jelaskan!

Latihan Akhir Semester

67

LATIHAN AKHIR SEMESTER

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!

1. Timbulnya keinsafan seseorang dalam kehidupan masyarakat untuk

mematuhi norma-norma kelompok disebut ....

a. interaksi dengan norma sosial

b. normalisasi dengan norma kelompok

c. sosialisasi dengan norma kelompok

d. internalisasi dengan norma kelompok

e. eksternalisasi dengan norma kelompok

2. Jika anggota masyarakat menghina dan membicarakan seseorang yang

dianggap berperilaku menyimpang, berarti masyarakat tersebut melakukan

pengendalian sosial yang berupa ....

a. cemoohan

d. intimidasi

b. desas-desus

e.

condolence

c. gosip

3. Keluarga yang kurang harmonis akan menimbulkan dampak penyimpangan

sebagai ....

a. hasil sosialisasi tidak sempurna

b. hasil sosialisasi dan nilai-nilai subkebudayaan menyimpang

c. ketidakmampuan orang tua dalam mendidik

d. kebebasan dalam pergaulan di masyarakat

e. pengendalian internal yang tidak dilakukan orang tua

4. Proses industrialisasi akan mengubah struktur pekerjaan anggota masyarakat

yaitu dari ....

a. pekerjaan bercorak tradisional ke pekerjaan bercorak modern

b. pekerjaan di sawah menjadi karyawan pabrik

c. sektor pertanian ke sektor industri

d. sektor pertanian ke industri dan jasa

e. pekerjaan kasar ke pekerjaan halus

68

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

5. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari struktur sosial antara lain ....

a. struktur sosial bersifat abstrak

b. struktur sosial senantiasa berubah dan berkembang menuju struktur

yang efisien dan efektif

c. struktur sosial menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan

dan hubungan antarwarga masyarakat

d. struktur sosial menjadi landasan dalam proses sosial

e. struktur sosial berisi perintah dan larangan bagi warga masyarakat

6. Bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan secara hierarki

dari kedudukan-kedudukan dalam masyarakat baik dalam dimensi vertikal

maupun dalam dimensi horizontal dinamakan ....

a. struktur masyarakat

d. struktur sosial

b. struktur ekonomi

e. hierarki pemerintahan

c. tata nilai

7. Adat-istiadat yang bersifat melengkapi aturan-aturan hukum tertulis pada

umumnya mengandung norma ....

a. tata cara

d. pendidikan

b. perjanjian

e. agama

c. sosial masyarakat

8. Klasifikasi orang-orang dalam masyarakat secara vertikal berdasarkan kriteria

tertentu disebut ....

a. klasifikasi sosial

d. ketidaksamaan sosial

b. stratifikasi sosial

e. kebinekaan sosial

c. deferensiasi sosial

9. Pelapisan sosial selalu terdapat di setiap kehidupan masyarakat, hal itu

disebabkan oleh ....

a. adanya struktur sosial yang unik di masyarakat

b. struktur masyarakat yang kompleks

c. adanya perlakuan yang diskriminatif

d. kemajemukan masyarakat

e. adanya sesuatu yang berharga dan bernilai, seperti uang atau emas

10. Ungkapan “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” menunjukkan

adanya dominasi dan pengakuan atas keunggulan kebudayaan ....

a. Barat

d. masyarakat asli

b. Timur

e. tidak ada jawaban yang benar

c. masyarakat pendatang

11. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan ....

a. ketidaksamaan sosial

d. kelompok sosial

b. stratifikasi sosial

e. deferensiasi sosial

c. klasifikasi sosial

Latihan Akhir Semester

69

12. Berikut ini yang merupakan salah satu ciri dari struktur sosial adalah ....

a. bersifat tetap

b. bersifat konkret dan berkesinambungan antara unsur yang satu dengan

unsur yang lain

c. berfungsi sebagai alat kontrol terhadap perilaku warga masyarakat

d. menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan

antarwarga masyarakat

e. menjadi pedoman perilaku

13. Struktur sosial bersifat abstrak artinya ....

a. selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan

b. tidak dapat diaktualisasikan

c. tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba

d. selalu berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem sosial

e. menjadi pedoman ide-ide dari kelompok-kelompok dalam masyarakat

14. Untuk menjaga keutuhan masyarakat majemuk, dapat dilakukan sikap

kooperatif, salah satunya adalah ....

a. menyelenggarakan satu sistem tata hukum

b. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional

c. adanya otonomi daerah

d. sikap toleransi dan bahu-membahu antarkomponen masyarakat

e. adanya transmigrasi dan pembauran bangsa

15. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan pluralitas masyarakat Indonesia

antara lain disebabkan oleh faktor alam yang berupa ....

a. lokasi yang terisolasi satu dari lainnya

b. perbedaan agama dan kepercayaan

c. letak wilayah Indonesia di posisi silang

d. bentuk geografis wilayah Indonesia

e. jenis dan kesuburan tanah serta iklim yang berbeda

16. Berikut ini adalah langkah-langkah aktivitas menuju integrasi sosial

masyarakat Indonesia,

kecuali

....

a. pendidikan HAM dan kewarganegaraan

b. memperlakukan sama kepada semua warga negara

c. membuat forum komunikasi lintas suku dan agama

d. mendirikan lembaga-lembaga dan organisasi yang menggunakan dasar

ras, suku, dan agama

e. Pengembangan budaya daerah sebagai pilar kebudayaan nasional

17. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1. Kedua belah pihak saling tidak suka.

2. Belum memberikan pernyataan ketidakcocokan kepada pihak manapun.

3. Saling memfitnah dan menyebarkan isu.

70

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

4. Ada benturan-benturan kepentingan.

5. Keduanya saling memberikan serangan rahasia untuk saling

memusnahkan.

Dari pernyataan tersebut di atas yang merupakan tanda-tanda dari misteri

kontroversi adalah ....

a. 1, 2, 3, 5

d. 1, 3, 4, 5

b. 1, 2, 4, 5

e. 2, 3, 4, 1

c. 2, 3, 4, 5

18. Suatu bentuk integrasi sosial yang bersifat lahiriah akibat adanya persamaan

tugas dan profesi disebut ....

a. ikatan formal

d. integrasi sosial ideologi

b. integrasi sosial instrumental

e.

social conformity

c. konfigurasi

19. Salah satu perbedaan antara konflik dan kekerasan adalah ....

a. konflik dilakukan oleh banyak pihak, kekerasan dilakukan satu orang

atau lebih

b. konflik adalah kekerasan dari dua belah pihak sedang kekerasan hanya sepihak

c. konflik merupakan awal dari kekerasan

d. kekerasan merupakan awal dari suatu konflik

e. konflik lebih keras dan kejam daripada kekerasan

20. Lambatnya proses integrasi sosial bangsa Indonesia disebabkan oleh banyak

faktor antara lain ....

a. terdapat banyak suku yang primitif

b. adanya kesenjangan sosial dan kebudayaan

c. adanya primodialisme dan etnocentrisme dari rasa suku dan agama

d. wilayah Indonesia sangat luas dan terpecah-pecah

e. adanya otonomi daerah

21. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab konflik sosial dalam

masyarakat adalah ....

a. adanya sikap fanatisme dan radikalisme

b. perbedaan tata nilai yang bersumber dari perbedaan kebudayaan

c. perbedaan kepentingan terhadap sesuatu yang bersifat terbuka

d. minimnya peranan pemerintah

e. perbedaan ras, suku, dan agama

22. Konflik antara buruh dengan majikannya dalam suatu peradaban,

merupakan contoh dari konflik ....

a. vertikal

d. kelompok

b. horizontal

e. konflik politik

c. individual

Latihan Akhir Semester

71

23. Beberapa contoh konflik di bawah ini yang bukan merupakan konteks yang

bernuansa ekonomi adalah ....

a. konflik perebutan ketua umum dalam NU

b. konflik perebutan warisan

c. perang antara India dan Pakistan memperebutkan batas negara

d. perang antara Irak dengan tentara PBB di Irak

e. konflik antarsopir angkot untuk memperebutkan penumpang

24. Di bawah ini yang

bukan

merupakan faktor pendorong integrasi sosial

adalah ....

a. adanya persamaan visi dan misi

b. adanya persamaan ras dan sejarah asal-usul

c. adanya persamaan peranan dan kedudukan

d. adanya persamaan kepentingan

e. adanya peranan ideologi

25. Watak khas masyarakat yang terpancar dari perilaku warga masyarakatnya

disebut ....

a. kesenian daerah

d. identitas budaya

b. peradaban

e. etos kebudayaan

c. identitas sosial

26. Pertentangan dapat berakibat positif bila....

a. memacu semangat untuk berprestasi

b. menyebabkan satu pihak menjadi semakin giat berusaha

c. menyadari kekalahan dan menggunakan sebagai cambuk untuk

memperbaiki diri

d. tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial

e. justru dibuat untuk melahirkan kebenaran

27. Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik, ini disebabkan oleh

beberapa hal antara lain:

1. bentrokan antarkepentingan 4.tumbuhnya solidaritas ingroup

2. adanya perubahan sosial 5.hancurnya manusia dan harta

3. adanya perbedaan pendirian

Pertanyaan di atas yang benar adalah...

a. 1, 2, dan 3

d. 2, 4, dan 5

b. 1, 3, dan 4

e. 1, 4, dan 5

c. 2, 3, dan 4

28. Dalam masyarakat terdapat berbagai cara dan upaya menghindari,

mengurangi, serta mencegah konflik, atau yang disebut dengan

mekanisme katup pengaman, adapun salah satu contohnya adalah.....

a. memusyawarahkan persoalan yang dihadapi untuk mencari kesepakatan

b. menyeimbangkan antara pihak-pihak yang bertikai

c. menentukan pihak-pihak yang bertikai antara yang benar dan yang salah

d. menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman antara anggota

e. menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan yang terjadi konflik

72

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

29. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara

meredakan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya

keputusan yang mengikat disebut....

a. konsiliasi

d. mediasi

b. kompromi

e. stalemate

c. adjudikasi

30. Contoh konflik antarkelas sosial adalah....

a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia

b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat

c. pertentangan antara Amerika dengan Irak

d. pertentangan antara buruh pabrik dengan majikannya

e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial?

2. Jelaskan kaitan antara struktur sosial dengan konflik sosial!

3. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi

antarkomponen masyarakat!

4. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial yang tertutup?

5. Sebutkan persyaratan bagi seseorang untuk melakukan

social climbing

!

6. Struktur sosial yang seperti apakah yang paling baik menurut Anda? Apa

alasannya?

7. Indonesia mempunyai struktur sosial yang majemuk. Apa maksudnya?

8. Bilamanakah seseorang mengalami

social sinking

?

9. Sebutkan macam-macam struktur sosial berdasarkan kekuasaan menurut

Polybios!

10. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik!

11. Sebut dan jelaskan cara-cara menyelesaikan suatu konflik sosial!

12. Apa manfaatnya bagi kita dengan mengetahui struktur sosial suatu

masyarakat?

13. Apakah yang dimaksud dengan integrasi sosial? Apa tanda-tandanya?

14. Jelaskan perbedaan antara konflik dengan kekerasan!

15. Mengapa masyarakat yang majemuk seperti Indonesia rawan terjadi konflik?

Jelaskan!